Minggu, 26 Juni 2011

Program KTP & KK Gratis Kota Tangerang Sukses

Filled under:

Upaya Pemerintah Kota Tangerang membenahi penyelenggaraan administrasi kependudukan yang tertib cukup berhasil. Pemberlakukan peraturan daerah (Perda) No. 4/2010, tentang Pembebasan Biaya Administrasi Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu keluarga (kk) dan surat kematian, sukses meningkatkan animo masyarakat.

Kabag Humas Pemkot Tangerang, Mayoris Namaga saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa sejak digratiskan pada awal tahun ini, peminatnya memang sangat tinggi. "Bahkan, terlampau tingginya antusias masyarakat tersebut petugas di 13 kecamatan harus kerja lembur, bahkan waktu libur juga dipergunakan untuk melayani masyarakat," katanya.

Dalam sehari, kata Mayoris, pihak kecamatan dapat menerima 100 berkas, padahal sebelumnya petugas paling banyak menerima 50 berkas perharinya. Selain penggratisan, untuk tahun 2011 ini dikatakan Kabag Humas kebetulan banyak masyarakat yang pembuatan KTP massal tahun 2006 pada tahun ini habis masa berlakunya, sehingga perpanjangannya dilakukan pada tahun ini. "Di tahun 2006 lalu ada perubahan sistem secara massal pembuatan KTP, sehingga bila ditarik maju 5 tahun maka memang waktunya berakhir tahun ini. Maka ini jadi salah satu sebab peningkatan pembuat KTP," senyumnya.

Upaya Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) beserta kecamatan merupakan bentuk upaya mewujudkan kepuasaan masyarakat, ditunjang dengan pengoperasian mobil KTP keliling milik Disdukcapil. Bahkan, langkah yang dilakukan Pemkot Tangerang ini menjadi nilai plus bagi warga Tionghoa yang sebelumnya sulit mengurus administrasi kependudukan.  "Kita sudah intruksikan kepada seluruh aparat kecamatan agar mempermudah pembuatan KTP bagi warga keturunan," kata Wahidin Halim Walikota Tangerang 21 April 2011 lalu. Wahidin mengatakan, kemudahan pembuatan KTP atau prosedur administrasi catatan sipil lainnya dilakukan guna menghilangkan tindakan diskriminasi terhadap warga Tionghoa yang merasa terpinggirkan.

Posted By Sahabat Revolusi WH23.38

Riwayat Prestasi

Filled under:


Pengahargaan yang diterima
  • Pelayanan Publik Terbaik dari Kementerian PAN RI, tahun 2003
  • Peringkat I Intensifikasi PBB se-Provinsi Banten, tahun 2005
  • Penghargaan Sebagai Pemuda Pelopor dari Menpora RI, tahun 2005
  • Pengelolaan Keuangan Terbaik se-Provinsi Banten Versi BPK RI, tahun 2006
  • Piala Citra Abdi Negara untuk Pelayanan Publik Terbaik Tingkat Nasional dari Presiden RI, tahun 2006
  • Men Obsession Award Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik dari Majalah Men Obsession, tahun 2006
  • Pengelolaan Keuangan Terbaik se-Indonesia dari Departemen Keuangan RI, tahun 2007
  • Lencana Dharma Bhakti Bidang Kepramukaan oleh Presiden RI dari Kwartir Nasional, tahun 2007
  • Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI, tahun 2007
  • Predikat Pelopor Pendidikan Nasional dari Depdiknas RI, tahun 2008
  • Predikat Pembangunan Sekolah dengan Kualitas Terbaik Standar Bermutu Tingkat Nasional dari Depdiknas RI, tahun 2008
  • Nominator 4 Besar BPKP Award dari BPK RI, tahun 2008
  • Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Kinerja Pemkot Capai 71% dari LSI, tahun 2008
  • Pelopor se-Abad Kebangkitan Nasional dari Jawa Post, tahun 2008
  • Tanda Penghargaan Lencana Melati dari Kwartir Nasional, tahun 2008
  • Warta Ekonomi E-Goverment Award Bidang Website Terbaik dari Majalah Warta Ekonomi, tahun 2008
  • Penghargaan Atas Upaya Pencapaian Pelaporan Keuangan yang Baik Tahun Anggaran 2007 dari BPK RI
  • Penghargaan Atas Laporan Keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI Tahun Anggaran 2007, 2008, dan 2009
  • Penghargaan sebagai Daerah Berprestasi Berdasarkan Kinerja Keuangan, Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan dari Departemen Keuangan RI, tahun 2009
  • Penghargaan Amal Bhakti dari Departemen Agama, tahun 2010
  • Anugerah Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup, tahun 2010
  • Penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika, tahun 2010
  • Award Lingkungan Hidup Atas Prestasi Menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2010 Terbaik se Indonesia dari Presiden RI, tahun 2011
  • Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang keempat kalinya, tahun 2011

Posted By Sahabat Revolusi WH23.31

Riwayat Pendidkan dan Riwayat Karir

Filled under:


Riwayat Pendidikan
1.   SDN Pinang (1963-1969),
2.   SMP Ciledug Tangerang (1969-1972)
3.   SMAN 3 Tangerang (1972-1975)
4.   Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (1975-1982)
5.   Magister Ilmu Pemerintahan, Universitas Indonesia
6.   Kandidat Doktor Ilmu Administrasi Publik (S3) Universitas Padjajaran (2010)

Riwayat Karir
1.   Kepala Desa Pinang (1978-1981),
2.   Lurah Pinang (1981-1988),
3.   Kasudin Pajak (1988),
4.   Sekretaris Kota Administratif (1988-1991),
5.   Kabag Pembangunan (1991-1993),
6.   Camat Tigaraksa (1993-1995),
7.   Camat Ciputat (1995-1997),
8.   Kepala Dinas Kebersihan (1997-1998),
9.   Asisten Tata Praja (1998-2002),
10. Sekotda Tangerang (2002-2003),
11. Walikota Tangerang (2003-2008),
12. Walikota Tangerang (2008-2013)

Posted By Sahabat Revolusi WH23.23

Profil H. Wahidin Halim

Filled under:


Nama                         : H. Wahidin Halim
Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 14 Agustus 1954
Agama                       : Islam

H. Wahidin Halim, lahir pada tanggal 14 Agustus 1954 di Kampung Pinang Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Sebuah tempat yang jauh dari hikuk pikuk keramaian Kota. Dia adalah putra ketiga dari sembilan bersaudara. Putera pasangan H. Djiran Bahjuri dan Siti Rohana ini, bersama saudara lainnya, dibesarkan di lingkungan yang terbilang sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai guru SD di Poris Plawad sedangkan ibunya tidak lebih dari seorang ibu rumah tangga biasa.

Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), seusai pulang sekolah, Wahidin kecil banyak menghabiskan waktunya untuk menggembala kerbau. Rutinitas pekerjaan itu dilakukannya tanpa sedikitpun keluhan. Dia selalu riang gembira, sekalipun kerbau yang digembalakan ketempat cukup jauh. Mulai dari rumahnya di Pinang hingga ke sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Selapajang, Rawalele ataupun Rawabokor. Di sela-sela mengembala kerbau, Wahidin bersama teman-temannya kerapkali bersenang-senang, mandi di Kali Angke yang kala itu airnya masih bening dan bersih. Selain menggembala, Wahidin kecilpun turut serta membantu orang-tuanya menjual hasil pertanian, seperti cabe yang baru dipanen dari sejumlah petani ke Pasar Anyar. “Sekitar tahun 65 dan 70-an, Ayah saya bersama tetangga, kalau panen cabe menjualnya ke pasar“, kenangnya.

Ada sebuah kenangan yang membekas di benaknya, yaitu ketika duduk di bangku SMP, dia pernah merasakan belajar sambil berdiri di ruang kelas, karena tidak ada bangku. Saking ingin mendapatkan kenyamanan dalam belajar, dia terpaksa membawa bangku milik orang-tuanya yang sudah tidak layak pakai ke sekolah. Bahkan terkadang dijumpai Wahidin terkantuk-kantuk dalam mengikuti pelajaran di sekolah, hal itu disebabkan kurang tidur, selepas dini harinya mengantar cabe ke Pasar Anyar.

Di lingkungan keluarga, Wahidin termasuk orang yang cukup dekat dengan keluarga. Salah satunya dengan Hasan Wirayudha, yang sekarang menjadi Menteri Luar Negeri RI. Semasa kecil, keduanya cukup komunikatif, baik ketika di rumah, maupun bila sedang bermain. Pernah suatu ketika, keduanya asyik memandang pesawat terbang yang melintas di atas rumahnya. Mereka berdua berlarian mengejar kemana arah pesawat pergi. Sering terlontarkan ucapan untuk minta duit dan kue, sedangkan kakaknya minta ikut naik pesawat itu. Ibunya lantas bilang “ Gua doain supaya kalian berdua kelak dapat ikut naik pesawat gratis dan dapat kue atau makanan banyak, ternyata doa itu sekarang terkabul “, kenang Wahidin.

H. Djiran Bahjuri, ayahnya, selalu menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada anak-anaknya dalam bersikap. Hal semacam itu menjadi pelajaran berharga bagi Wahidin. Tidak dibenarkan mengambil sesuatu yang sebenarnya milik orang lain menjadi milik pribadi. Ayahnya terkadang kalau hendak mengajar ke sekolah, membawa palu dan paku. Kalau ada bangku yang rusak, ayahnya tidak segan-segan untuk memperbaiki. Kedua orang tuanya sempat berpesan, agar ilmu yang dituntut Wahidin bersaudara, nantinya dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat luas. Jangan sampai mengambil harta negara untuk kepentingan pribadi. Mengabdi harus sepenuh hati dengan tulus ikhlas, sehingga mendatangkan manfaat dan barokah bagi semuanya. Demikian pesan orang tuanya yang hingga kini masih terngiang-ngiang di telinganya.

Dia merasa beruntung dibesarkan dalam keluarga yang demokratis. Ibunya, meski sebatas ibu rumah tangga biasa, namun cukup disiplin dan ulet dalam mendidik anak-anaknya. Kedisiplinan yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya ternyata membuahkan hasil. Sampai sekarang kedisiplinan itu menjadi prioritas bagi Wahidin. 

Posted By Sahabat Revolusi WH23.19

Sahabat Revolusi WH

Filled under:


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat Datang para Sahabat Revolusi Wahidin Halim (WH).

Dahulu pendiri bangsa ini, mendirikan negara bukan untuk dimiliki keluarga tertentu saja, tapi milik kita semua terutama rakyat kecil yang mengharapkan perubahan yang berarti.

Dengan jalan revolusi kita punya keyakinan penuh bahwa yang kita perjuangkan untuk perubahan itu benar adanya, nafas revolusi harus kita tiup dan kita nyalakan. Rakyat Banten haus akan perubahan menuju perbaikan. Semoga Allah SWT meridhoi perjuangan kita. Amin.

Wassalam

SAHABAT REVOLUSI WH

Posted By Sahabat Revolusi WH23.04