Kamis, 25 Agustus 2011

Dua hebat, dua hebat


Pengundian nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur Banten telah selesai dilakukan. Acara yang digelar di Hotel Permata Krakatu tersebut pun riuh dengan teriakan para pendukung.
Pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita yang diusung Partai Demokrat mendapat nomor urut dua (2), simpatisan Wahidin-Irna, langsung membuat yel-yel, “Dua hebat, dua hebat.”

Nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan dipakai dalam kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten ini ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Banten pada sidang pleno yang diselenggarakan di Kota Cile­gon, tepatnya di Hotel Per­mata Cilegon, Kamis, (25/08/11) .
  
Selamat dan sukses kepada WH - IRNA yang memperoleh nomor urut 2 - Perubahan Banten Harus Perjuangkan. Salam Perubahan seluruh Sahabat Wahidin Halim.

Posted By Sahabat Revolusi WH02.56

Kamis, 11 Agustus 2011

Meski Dipojokan WH - Irna Tetap Tegar

Juru bicara (Jubir) pasangan calon Gubernur Banten "Warna" Wahidin Halim – Irna Narulita, Jazuli Abdillah mengatakan, meskipun ada upaya pihak - pihak tertentu yang berupaya  secara terus menerus memojokan dan mendiskreditkan ‘Jargon’ pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, WH - IRNA tak sedikitpun ada rasa kekuatiran.

“WH - IRNA tetap tegar dan tidak mempengaruhi aktivitasnya dan terus menyapa masyarakat agar bersama-sama ikut merubah Banten dari ketertinggalannya selama ini,” tutur Jazuli. Karena pasangan ini (WH – Irna), cetusnya, hadir sebagai keharusan sejarah untuk merubah Banten menjadi lebih baik.

“Nah, upaya-upaya yang mendiskreditkan WH - IRNA merupakan bagian dari cara kelompok yang merasa takut dan terancam, apalagi fakta menampilkan pergerakan popularitas dan elektabilitas pasangan ini terus meningkat serta ekspektasi publik sangat tinggi,” kilahnya. 

Menurut pria yang mengidolakan Cendikiawan Muslim Nurholis Majid (Cak Nur) ini, belakangan pasangan calon gubernur banten WH – Irna seringkali didera dan dipojokan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan rakyat, baik itu melalui modus pelaporan ke Panwas oleh LSM yang akhirnya memanggil WH - IRNA seperti yang terjadi di Tangerang Selatan, maupun melalui proses pemeriksaan Panwaslu Kota Tangerang terhadap Ketua Forum Pendawa, Ir. H. A. Mardju Kodri yang dilaporkan juga oleh salah satu LSM.

Sebagai klarifikasi, cetus Jazuli, semisal, soal pemanggilan oleh Panwas Kota Tangerang Selatan atas laporan LSM Gemma Tangerang yang menuding WH - IRNA  curi start kampanye merupakan langkah yang tidak memiliki pijakan hukum yang jelas. Reasoningnya kurang rasional.

“Apa dasarnya mereka menuding? Memangnya siapa yang memasang spanduk itu? Kalau soal ada gambar atau foto WH - IRNA di spanduk, itu adalah hak masyarakat, yang di satu sisi pertanda bahwa WH-IRNA memang dicintai masyarakat sehingga banyak yang berpartisipasi,” ketus lulusan Unpad ini.

“Artinya, ini bukan dilakukan oleh WH - IRNA maupun tim sukses resminya. Tapi, meskipun demikian, WH-IRNA tetap menghargai surat panggilan Panwas dengan mengirim Tim Hukum dan Advokasinya untuk datang ke kantor Panwas Kota Tangsel. Yaitu pada hari Senin dan Selasa kemarin,” Jazuli menjelaskan.

Begitupun pemanggilan Ir. H. A. Mardju Kodri yang dikait-kaitkan dengan WH menurutnya, selain bekerja sebagai Direktur BUMD, Kodri adalah pimpinan Forum Pendawa, sebuah organisasi masyarakat yang kebetulan memiliki visi misi yang sama dengan WH dan komitmen terhadap perubahan di Banten.

“Jadi, sebagai ormas mereka mempunyai hak politik dan hak sosial yang diatur Undang-Undang. Ini tidak terkait dengan pelanggaran kampanye, karena seperti sudah diakuinya, ia (H. Mardju Kodri) tidak tercatat sebagai tim kampanye maupun tim pemenangan WH – IRNA,” jelasnya.

Tapi, lagi-lagi, cetus Jazuli,  ini merupakan fakta yang tidak bisa terbantahkan bahwa,  sosok WH memiliki daya magnet tersendiri dalam menarik masyarakat untuk mendukung bahkan berpartisipasi walaupun tanpa diminta dan tanpa digerakan. Ini sekaligus menegaskan bahwa hadirnya WH-IRNA bagi masyarakat Banten saat ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk perubahan yang lebih baik ke depan.

“Masyarakat telah sadar bahwa sekaranglah saatnya Banten berubah,” pungkas dosen Fisip Muhammadiyah Tangerang ini. (ZIE/ BantenPost)

Posted By Sahabat Revolusi WH02.56

Selasa, 02 Agustus 2011

Wahidin-Irna Duet yang Menjanjikan

RANGKASBITUNG, (KB).- Kalangan ibu majelis taklim di Gunung Kencana menilai pasangan kandidat calon Gubernur Banten dan calon Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim-Irna Narulita Dimyati memiliki peluang kuat untuk dapat memenangkan pemilihan gubernur (Pilgub) Banten tahun ini.
Pasangan tersebut memiliki kecapakan, kecerdasan , bersih, santun dan kemampuan cukup baik dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan memiliki sifat amanah.
“Wajar jika kami menilai pasangan kandidat ini memiliki peluang emas, karena keduanya memiliki disiplin ilmu bidang pemerintahan, perekonomian dan kebijakannya cukup peduli mengedepankan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Ny. Bai Masitoh, salah seorang penggiat majelis taklim yang juga sebagai Bendahara PAC Demokrat Gunung Kencana kepada Kabar Banten, kemarin.
Dia menilai sosok Wahidin selama ini dikategorikan sebagai pemimpin terbaik di Banten, bahkan keberhasilannya diakui dimata nasional. Segudang penghargaan atas kerja kerasnya memakmurkan masyarakat dan menjalankan roda pemerintahan juga telah diuji keberhasilannya oleh lembaga profesional dibidang pemeriksaan keuangan negara (BPK) RI. (H-20)

Posted By Sahabat Revolusi WH21.10